Sabtu, 02 Mei 2009

HARTA, WANITA DAN TAHTA

“Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Ada peran wajar, ada peran berpura-pura..
Mengapa kita bersandiwara…”

Menyaksikan kehidupan, seperti menonton panggung sandiwara. Meskipun begitu banyak telah Allah buka aib2 anak manusia untuk menjadi pelajaran bagi manusia lain, selalu saja orang lupa. Selalu saja lupa bahwa seseorang bisa kehilangan harga dirinya karena Harta, Wanita dan Tahta. Ketika perbuatan dosa itu mereka lakukan sedikit demi sedikit, lama kelamaan tidak lagi peka nuraninya, melakukannya menjadi hal yang biasa saja. Mereka kira bisa dengan mudahnya menipu manusia, menghilangkan jejak2 perbuatan dosa dan kejahatan. Mereka kira Allah sedang tidur.

Mereka yang haus kekuasaan, merasa dengan mudahnya ’membeli’ kekuasaan dengan uang, atau melakukan intrik2 untuk melancarkan jalannya menuju kursi itu, dari mulai merekayasa, menyuap, sampai memfitnah. Mereka kira jabatan atau kursi itu bisa memuliakannya. Mereka tidak sadar, atau tidak tau, atau tidak mau tau, bahwa berkuasa menuntut pertanggungjawaban yang maha berat. Ketika jabatan itu tidak didapatnya, akibatnya menjadi stres, depresi, bahkan gila.

Koruptor berpikir, mereka kira bisa dengan mudahnya sekedar mencari2 peluang ‘mencuri’ atau ‘membelanjakan’ harta yang bukan haknya, atau menyembunyikan jejak keberadaan harta haramnya.

Ada pula yang disinyalir menjadi dalang pembunuhan yang dipicu skandal asmara segitiga, pembunuhannya konon bernilai 2 miliar. Mereka kira bisa dengan gampangnya ‘berselingkuh’ atau ‘menelikung’ dibelakang manusia. Yang paling menyedihkan, bila sinyalir ini terbukti, yang bersangkutan bakal satu atap dengan para koruptor yang sudah lebih dulu dijebloskannya ke penjara. Sungguh ironis.

Menyaksikan sandiwara anak manusia,
Ada intrik, ada adu domba, ada sogok-menyogok, ada saling tuduh, ada saling fitnah..

Menyedihkan. Memprihatinkan. Mereka mungkin bisa saja menipu manusia. Menyajikan sandiwara heroik yang membuat kita terkagum-kagum.

Tapi mereka lupa bahwa Allah tidak pernah tidur.

*****

Minggu, 12 April 2009

IBLIS TERPAKSA BERTAMU KEPADA RASULULLAH SAW.

Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:

"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. "
Rasulullah bersabda:"Tahukah kalian siapa yang memanggil?"
Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."
Beliau melanjutkan, "itu iblis, laknat Allah bersamanya."
Umar bin Khattab berkata: "izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"
Nabi menahannya:" Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi..
Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad,... . salam untukmu para hadirin..."
Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? "
Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."
"Siapa yang memaksamu? "
"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
"Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

*Orang Yang Dibenci Iblis *

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"
Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."
"Siapa selanjutnya? "
"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."
"lalu siapa lagi?"
"Orang Aliim dan wara' (Loyal, berhati2 dalam bertindak karena takut dosa)"
" Lalu siapa lagi?"
"Orang yang selalu bersuci."
"Siapa lagi?"
"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain."
"Apa tanda kesabarannya? "
" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."
"Selanjutnya apa?"
"Orang kaya yang bersyukur."
"Apa tanda kesyukurannya ?"
"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ." "Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"
"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."
"Umar bin Khattab?"
"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "
"Usman bin Affan?"
"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."
"Ali bin Abi Thalib?"
" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

*Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis*

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?"
"Aku merasa panas dingin dan gemetar. "
"Kenapa?"
"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."
"Jika seorang umatku berpuasa?"
"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."
"Jika ia berhaji?"
"Aku seperti orang gila. "
"Jika ia membaca al-Quran?"
"Aku merasa meleleh laksana timah diatas api."
"Jika ia bersedekah?"
"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."
"Mengapa bisa begitu? "
"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."
"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"
"Suara kuda perang di jalan Allah."
"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"
"Taubat orang yang bertaubat."
"Apa yang dapat membakar hatimu?"
"Istighfar di waktu siang dan malam."
"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"
"Sedekah yang diam - diam. "
"Apa yang dapat menusuk matamu?"
"Shalat fajar."
"Apa yang dapat memukul kepalamu? "
"Shalat berjamaah ."
"Apa yang paling mengganggumu? "
"Majelis para ulama."
"Bagaimana cara makanmu?"
"Dengan tangan kiri dan jariku."
"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"
"Di bawah kuku manusia."

*Manusia Yang Menjadi Teman Iblis*

Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"
"Pemakan riba."
"Siapa sahabatmu?"
"Pezina."
"Siapa teman tidurmu?"
"Pemabuk.."
"Siapa tamumu? "
"Pencuri."
"Siapa utusanmu?"
"Tukang sihir."
"Apa yang membuatmu gembira?"
"Bersumpah dengan cerai."
"Siapa kekasihmu? "
"Orang yang meninggalkan shalat jum'at"
"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "
"Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

*Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas*

Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. "
Iblis segera menimpali:" tidak , tidak..... tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."
"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"
"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

*Iblis Dibantu oleh 70.000 anak - anaknya*

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70...000 anak.. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak - anak muda, sebagian untuk menganggu orang - orang tua, sebagian untuk menggangu wanita - wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

*Cara Iblis Menggoda*

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anaknya - anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah'. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan (kepala)nya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.. Dan iapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.' Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?"

*10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT *

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"
"10 macam"
"Apa saja?"
"Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, "berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya.
Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba.
Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, "silahkan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : "wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda."
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun yang beriman. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya.
Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya. Rasulullah SAW lalu membaca ayat :"Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 - 119)
Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata: " wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong."

***

Wallahu A'lam bish Showab. Mari berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk. Semoga bermanfaat.

Senin, 06 April 2009

Makan dan Makan Lagi....

Bagi kita yang ibu2 (atau bapak2 juga boleh…) urusan makan anak-anak pasti menjadi hal yang sangat penting bukan?

Pengalaman saya dulu ketika baru pertama kali punya anak, rasanya tidak sabar menanti usia 4 bulan (dulu belum santer banget himbauan 6 bulan asi eksklusif), saat saya bisa memberi sesuatu yang berbeda dari biasanya, yaitu makanan pendamping untuk bayi. Wah, rasanya excited.. sekali melihat anak saya makan dengan lahapnya. Nah, yang mau saya ceritakan disini adalah soal makan juga.

Sedikit cerita tentang Fauzan.

Fauzan, Alhamdulillah memang anak yang relatif mudah diurus dalam segala hal. Ketika bayi juga tidur malamnya nyenyak sekali, hanya bangun satu kali untuk minum susu, kata orang “enak ya, kamu serasa tidak sedang ngurus bayi…”. mulai bicara cukup awal sekitar 12 bulan, dan artikulasinya fasih. Seringkali dia mengoreksi ketika orang2 disekitarnya yang kebanyakan orang sunda (maaf…orang sunda sering keliru antara f dan p..sekali lagi maap..eh maaf..ya untuk orang sunda..), salah mamanggil namanya dengan “paujan”, wah dia akan spontan mengoreksi “FA ya..FAUZAN, bukan paujan” katanya. Ketika usianya 15 bulan sudah bisa bercerita, vocab bahasa inggris nya ketika itu juga sudah 50an kata (sempet2 nya ya..ngitungin. Namanya juga anak pertama..), selang tiga bulan sudah lebih dari 150 kata. Kritis, selalu bertanya seperti layaknya anak kecil yang selalu ingin tahu. Relatif mudah diberi pengertian.

Fauzan juga punya beberapa kelemahan. Ketika bayi, dia lemah disisi motorik kasar, sehingga baru bisa (berani) jalan ketika usianya hampir 15 bulan. Juga dia anak yang kurang suka berkompetisi, agak penakut, apalagi mencoba hal-hal baru yang menantang. Karenanya diusia 4,5 tahun sudah kami sunat, mumpung belum ngerti, kalau menunggu dia ngerti, wah bakalan susah disunat kayaknya...

Fauzan selalu merasa dekat dengan saya, bundanya. Walaupun saya tentu merasa dekat dengan dua-duanya, fauzan maupun adiknya. Sehingga fauzan selalu bilang:
”Aku mirip sama ayah, tapi aku dekat dengan bunda. Kalo dede (fadhil) mirip bunda, tapi dekat dengan ayah”

Yang paling istimewa diantara karakteristik fauzan adalah selera makannya yang gila-gilaan. Sejak kecil Fauzan sangat mudah disuruh makan sayur dan buah, apa saja. Mungkin bagi dia hanya ada 2 macam makanan: enak dan enak sekali. Untuk makanan baru, dia sangat mudah dipengaruhi, asal kita kasih contoh, disertai sedikit komentar dan gerakan tubuh yang meyakinkan: ”Emm.. enak lho bang, coba deh..” fauzan akan percaya dan mau memakannya. Makanan apa saja dia suka, asal bukan yang pedas. Sering dia bilang;
“Aku kan orang jawa jadi ga suka pedas. Kalo dede orang padang (kebetulan fadhil suka pedas, apalagi rendang...favorit deh!) karena dede suka pedas”

Memang, banyak orang bilang: ”syukur atuh, anaknya doyan makan; orang mah sampe pusing mikirin gimana supaya anaknya mau makan”Bukannya bermaksud tidak bersyukur, kalo saya menceritakan selera makan fauzan, tapi jujur, kadang kerepotan juga. Baru aja makan, udah nyari makanan lainnya. Roti dan Nasi goreng adalah menu sarapan favoritnya. Saya atau eyangnya (kalau kebetulan dia menginap dirumah eyang) biasanya membuat nasi goreng agak banyak, sehingga selalu tersisa di tempat nasi. Dan akan dia tanya keberadaan sisa nasi goreng tadi sekitar jam 09.30 disela2 waktu bermain;

”Bun...mana sisa nasi goreng yang tadi pagi...?”

Setelah makan siang, sekitar jam 2 an dia akan cari makanan lain, bahkan dia bisa makan nasi lagi sebanyak setengah porsi, padahal ketika makan siang sudah nambah. Malam pun demikian, masih juga pingin makan lagi, atau nunggu nasi goreng yang lewat..

Beberapa hari yang lalu, fauzan bersama eyangnya menengok fadhil yang sedang dirawat. Saat itu masih pagi, sekitar jam 9an sampai di rumah sakit. Satpam melarang masuk dengan alasan sal anak sedang dipel. Artinya fauzan dan eyangnya harus menunggu. Yang lucu adalah komentar spontan Fauzan:
”Jadi gimana nih Yang...kita makan dulu aja apa...?” :-)

Eyangnya sampe bengong mendengar komentar fauzan yang ini..

Abang...abang...baru juga sarapan...udah ngajak makan...

Makan.. dan makan.. lagi...

***

Senin, 23 Maret 2009

Mesin Pembalik Baju dari Surga

Baru seminggu tidak ada pembantu sempat membuat saya pusing. Dua anak saya masih tk dan menjelang play group. Tentu kerepotan saya bukan hanya karena tidak ada yang menemani mereka dirumah ketika saya bekerja, tapi juga mengerjakan pekarjaan rumah tangga sambil 'berkarir' pasti menyita energi yang luar biasa.

Sehari ini saya dirumah saja. Baru setengah hari badan sudah lelah sekali, bukan hanya karena mengerjakan pekerjaan rumah secara fisik seperti menyiapkan sarapan, ngepel, nyapu, beres-beres, dll (Anda tentu dengan mudah bisa membayangkan pekerjaan apa saja itu). Meski capek, banyak sekali hikmah yang bisa saya petik. Lebih menghargai para pembantu rumah tangga, misalnya. Jadi ingat bagaimana Rasulullah saw. adalah orang yang sangat santun pada pembantunya, tidak pernah protes pada apapun hasil kerjaan pembantu. Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa menjadi ibu rumah tangga yang well-managed adalah prestasi yang luar biasa tidak ada tandingannya, itulah puncak karir tertinggi yang bisa dicapai seorang wanita. Dalam hal ini level saya masih cetek sekali. Selain saya harus memutar otak, mangatur pekerjaan mana yang sebaiknya dikerjakan dulu, atau mana yang bisa disambi dengan pekerjaan lain, atau mana yang bisa dikerjakan malam, subuh, pagi, siang, dst.. Juga saya harus menjaga stamina supaya fisik saya tetap kuat (awalnya emang lemes ya..tapi lama2 jadi terbiasa juga) karena banyak dari pekerjaan rumah tangga yang mengandalkan fisik. Belum lagi kalau anak2 bermain dirumah, mainannya tersebar dimana-mana, apalagi ketika mereka bereksplorasi..eksplorasi basah pula..waduh benar2 menyita energi dan memancing emosi. Beruntung sekali tadi sore disela2 rehat saya sempatkan nonton acara favorit saya: Super Nanny di metro tv. Kepada klien nya Super Nanny tadi menjelaskan bagaimana mengatur nada suara ketika berbicara kepada anak, ketika marah nada harus biasa, ketika memuji nada malah harus ditinggikan. Alhamdulillah..emosi saya bisa direm menghadapi tingkah polah anak2, mau teriak marah ga jadi... Semakin sore saya jadi semakin tenang menghadapi kegaduhan rumah.

Tibalah saat menyetrika. Menyetrika adalah jenis pekarjaan rumah tangga yang paling saya hindari dari sekian banyak pekerjaan rumah. Akibat ditunda-tunda, setrikaan sudah menggunung (padahal setelah ditunda-tunda akhirnya harus dikerjakan juga...hiks!), mungkin juga akibat salah me-manage waktu sehingga jadi bisa bertumpuk2 bak bukit begini.. Satu persatu saya kerjakan, sampai akhirnya Fauzan manghapiri saya,

"sedang nyetrika ya bun..?" katanya penuh perhatian.

"Bun, apa nih yang bisa aku bantu..?" katanya. Saya baru sadar saat itu; 'Kenapa tidak dari tadi saya libatkan Fauzan sehingga dia juga bisa merasa bangga dengan bisa membantu bundanya.

"Gini aja bang..abang bisa bantu bunda membalik baju2 ini sebelum bunda menyetrika"

Lalu Fauzan dengan segera melakukan apa yang saya minta. Ya itu tadi, akibat tidak terbiasa well-managed, hal sekecil itu tidak sempat terpikir oleh saya, dari tadi saya hanya fokus pada banyaknya pekerjaan, capek, stress, rumah berantakan, sampai2 membuat saya pusiiing.. benar kata suami saya,

"Bunda, kalau ga ada pembantu langsung stress, trus marah2 aja bawaannya.." (hihi..i'm sorry honey...).

Disela-sela menyelesaikan setrikaan yang bertumpuk tadi, saya berceloteh, maksudnya biar Fauzan semangat membantu,

"Aduh..Alhamdulillah..bunda punya mesin pembalik baju yang hebat, cekatan, sholih lagi..jazakallah ya bang.."

"Iya nih, mesin pembalik baju yang dikirim Allah dari surga" kata Fauzan riang.

Bersyukur nya punya anak seperti Fauzan ku...masih lucu..celotehannya masih bisa kami nikmati sebagai hiburan... Kelelahan bekerja seharian jadi hilang, berkeringat akibat nyetrika pun jadi tak terasa, Yah, anggap saja lagi mandi sauna...:)

Minggu, 22 Maret 2009

Lisa Vs High Heels

Hari itu pesawat yang kami tumpangi menyentuh landasan di bandara Beijing pada pagi hari. Lelah rasanya, karena saya tidak termasuk orang yang bisa tidur nyenyak di perjalanan. Setelah mengambil bagasi, dan memakai long john untuk menahan hawa dingin winter, kami bergegas keluar menuju ruang tunggu. Menurut informasi, beberapa orang akan menjemput kami.

Setelah menunggu beberapa menit, datanglah tiga laki-laki dan dua wanita warga China. Salah satu dari dua wanita tadi menarik perhatian saya. Sepatunyalah yang membuat saya terkesima. Ya, sepatu. High heels (sepatu hak tinggi) merah menyala nya begitu eye catching, kontras dengan baju casual kombinasi abu-abu – hitam yang dia kenakan. Setelah bersalaman, tahulah saya nama wanita ini, Lisa.

Lisa bernama asli Jiang Sha (betul kata Andrea Hirata bahwa orang china punya dua nama, lokal dan internasional). Lisa bertubuh mungil, rambut lurus sebahu, dan dia sebetulnya berkaca mata minus tapi enggan memakainya karena tidak merasa pede berkacamata (akibatnya Lisa harus memicing-micingkan matanya ketika melihat jauh). Dari caranya berpakaian nampaknya Lisa cukup modis. Warna sepatu, baju, tas dan aksesorisnya sangat matching. Saya memang suka mengamati mode, walaupun untuk pakaian sendiri saya seringkali asal pakai, jauh dari kesan modis, atau tidak pede dan butuh pendapat orang lain seperti adik saya sebagai advisor. Menarik mengamati bagaimana orang bisa begitu kreatif menciptakan mode, menciptakan harmonisasi dalam berpenampilan. Bahkan pakem yang tidak biasapun jadi tampak harmonis ditangan seorang desainer.

Ok, now back to Lisa...

Seminggu saya bersama Lisa, tak seharipun dia menanggalkan high heels nya. Tentu saja warna dan model high heels nya setiap hari berganti-ganti disesuaikan dengan pakaiannya. Padahal di kantornya dia harus naik turun tangga karena ruangannya berada dilantai satu dan ruang meeting ada di lantai tiga. Bahkan diluar waktu kerja, saat menemui kami ketika libur (weekend) sekalipun, tetap saja high heels lah yang menghiasi kakinya. Misalnya saja ketika kami harus berjalan beberapa blok untuk mencapai resto halal, Lisa sebetulnya sudah kelihatan kelelahan dengan high heels nya. Seorang teman saya bertanya: ”Lisa, tidakkah kamu merasa lelah? Tidak kah kamu perlu mengganti sepatumu dengan salah satu dari yang dijual disana” kata teman saya sambil menunjuk toko sepatu kecil yang menjual aneka model sepatu casual yang tentu lebih nyaman dipakai, harganya pun terbilang murah dan pasti terjangkau oleh Lisa yang seorang karyawan menengah di perusahaan besar. Tapi Lisa kurang tertarik, nampaknya. Mungkin modelnya kurang oke kali ya.

Ngomong-ngomong soal High Heels, kabarnya sepatu jenis ini sudah dibuat pada abad IV SM di Turki, dikenal dengan istilah chopine yang beralas datar dan digunakan untuk daerah yang berlumpur. Semakin tebal lumpur, semakin tebal sol sepatu ini. Selanjutnya orang mulai meninggalkan bentuk yang kaku seperti ini, lalu diciptakanlah sepatu yang sol nya rendah di bagian depan dan tinggi di bagian tumit, meskipun peruntukannya tetap sama, yaitu untuk dipakai di tanah berlumpur atau tanah tergenang air, tapi tentu sudah lebih berbau fashion. Lama kelamaan sepatu hak tinggi ini bergeser mengarah kepada fashion. Maka pada tahun 50-an mulailah model high heels pertama yang dikenal dengan model Stiletto yang hak nya mencapai 10 cm dengan ujung hak yang kecil.

Tentu banyak alasan seorang wanita memilih high heels sebagai pelengkap penampilannya. Seorang mantan model kondang misalnya, beralasan "dengan memakai sepatu hak tinggi, saya jadi lebih bisa mengatur langkah dan body language saya". Pernah juga suatu ketika, di angkot saya bertemu seorang wanita berumur menjelang 60 tahun dan mengenakan high heels. Ketika saya tanya mengapa masih memakai sepatu jenis ini, tidak capek kah? Ibu tadi menjawab "saya guru balet, sejak muda sudah terbiasa mengenakan sepatu seperti ini, kalau tidak kaki saya malah pegal-pegal" (duh..segitunya..apa iya yah??). Menggunakan high heels bisa membuat penampilan wanita lebih anggun, bahkan ada yang pendapat bisa meningkatkan gairah seksual perempuan, konon ini berhubungan dengan membaiknya otot pelviks.

Namun, dibalik keindahan penampilan wanita dengan high heels nya ini, sebetulnya banyak sekali penelitian dan pendapat para ahli tentang bahaya atau akibat buruk darinya. Mulai dari mudah terkilir, terpeleset, pemendekan tendon, retak tulang, pengapuran di tulang telapak kaki depan karena trauma kronis yang langsung mengenai tulang akibat menahan beban, resiko kelainan bentuk kaki yang permanen yang perbaikannya memerlukan pembedahan, sampai resiko cedera peradangan sendi terutama pada sendi lutut dan panggul, peradangan ini bisa memicu penyakit kepala yang parah. Nyeri otot betis yang terjadi bertahun-tahun juga bisa berakibat Ischemic (kekurangan oksigen) karena otot terus menerus berkontraksi.

Nah lho..serem juga kan? Tapi aneh memang ya, wanita sering rela menderita dan 'berdarah-darah' demi keindahan penampilan. Wah, asal jangan lupa aja, kalau diluar rumah keindahan jadi perhatian; jangan sampai di dalam rumah malah dasteran melulu sehingga bikin suami kita jadi bete, mana bau bawang lagi, dan ironisnya pembantu dirumah lebih modis daripada majikannya.. Walaah...bisa berbahaya itu!!

Rabu, 25 Februari 2009

Dua (istri) Belum Cukup

“Assalaamu’alaikum, sisters” begitu Jolly (baca: Jali) menyapa, ketika dia menjumpai kami di Manila. Ini adalah kali ketiga saya bertemu dengannya. Hari itu Jolly datang menemui kami bersama temannya, Eddy. Keduanya bekerja pada Islamic Da’wah Council of The Philippine (IDCP).

Senang rasanya berjumpa kembali dengan saudara muslim di belahan bumi lain. Kedua lelaki ini masih muda. Jolly seorang yang ramah dan murah senyum, berbahasa inggris cukup fasih, sehingga waktu pertemuan yang hanya sehari berisi cerita tentang banyak hal: tentang keluarganya, tentang muslim di philippina, tentang beberapa kata dalam bahasa philippina yang mirip dengan bahasa Indonesia, dan banyak hal lain.

Tantang muslim di philippina, Jolly bercerita suka duka menjadi kaum minoritas. Membuat saya harus banyak bersyukur hidup sebagai mayoritas di negeri ini. Muslim philippina terbanyak berasal dari wilayah Mindanao, bagian selatan philippina. Jumlah mereka yang sedikit (sekitar 10%) berdampak pada keterbatasan mereka dalam beberapa hal. Sebut saja dalam hal pendidikan agama. Pendidikan agama mereka dapatkan dari sekolah tambahan semacam madrasah, yang biasanya terletak disekitar masjid, yang jumlahnya juga tentu terbatas.

Keterbatasan lain yang tidak kalah pentingnya adalah soal makanan. Tentu sulit menemukan makanan halal di philippina, ada beberapa resto halal (pemiliknya muslim, dan hewan disembelih secara Islam), misalnya restoran Hossein, yang sering dikunjungi dubes-dubes Indonesia, Brunei, dan Malaysia untuk menjamu tamu-tamunya. Sempat juga kami mencicipi makan di resto ini, yang menunya serba kari: ayam kari, kambing kari, daging sapi kari, sampai ikan kari. Di banyak tempat memang resto halal/muslim asosiatif sekali dengan masakan jenis kari. Ada juga resto lain yang mengklaim halal, namun maksudnya adalah tidak ada menu babi disana. Untuk resto jenis ini menu seafood atau vegetable dapat kita pilih. Membawa bekal makanan dari rumah ketika beraktifitas diluar, merupakan pilihan bagi sebagian muslim di philippina.

Sambil menikmati santap siang dari resto Hossein, perbincangan kami terus berlanjut. Jolly yang baru berusia 26 yahun ternyata sudah menikah, saya tidak mengira, pertama: karena dia tampak masih muda, wajahnya banyak senyum layaknya perjaka yang selalu tebar pesona, dan kedua: karena dia tadi sempat menanyakan kabar seorang teman saya yang dia kira masih single. Ketika Jolly menceritakan tentang populasi muslim philippina yang pertumbuhannya menurut dia lambat, sempat membuat saya tergelitik untuk berkomentar: “Wah, kalau begitu, mungkin bagi muslim philippina bagus juga kalau berpoligami terutama untuk yang mampu melakukannya, supaya populasi kalian bisa bertambah”

Nah, yang tidak saya sangka-sangka adalah jawaban Jolly: “O..kalau itu saya sudah melakukannya, sister.., istri saya ada dua, kami serumah tapi beda kamar. Saya masih mau menambah istri dua lagi, satu dari Indonesia dan satu lagi dari Malaysia...”

Sambil melanjutkan santap siang, saya cuma bisa senyum-senyum saja, ingin rasanya saya menggeleng-gelengkan kepala sambil berkomentar: “Jolly...jolly..ada-ada saja kamu... Ternyata dua istri belum cukup ya....”.***

Cita-cita Fauzan

Fauzan (6) atau biasa dipanggil Abang adalah anak saya yang besar. Sepulang sekolah (TK B) dia biasanya bermain bersama adiknya Fadhil (3,5) yang belum mau sekolah. Kegemarannya adalah membaca buku, mainan, main puzzle, nonton TV (curious george is the best!) atau CD dan yang utama menggambar. Hal yang paling disukainya adalah segala hal tentang kendaraan; mobil, kereta api, pesawat, apalagi bis.

Bis bagi fauzan adalah kendaraan yang sangat mengagumkan, sejak bis pertama yang dia miliki ketika masih kecil, khayalannya selalu saja tentang bis. Sangat excited kalau lihat bis lewat di jalan raya. Karena kami tinggal di Bogor, Bis Trans Pakuan - yang ber AC tapi panas itu – adalah yang paling sering dia naiki. Kemana-mana kalau bisa maunya naik bis; ke Bandung, ke Bekasi, bahkan “Bun… bisa ga nanti kalau kita ke rumah Oma di Padang naik bis aja..?”.

Di dalam bis dia dan adiknya jarang duduk, maunya berdiri sambil meneriaki bis lain yang lewat “Biiiiss….!!”. Awalnya kami malu juga, seolah bis adalah benda aneh yang belum pernah dilihatnya. ”Bang...yang teriak2 liat bis tuh biasanya orang kampung, yang ga pernah ke kota...” kata ayahnya. Tapi bagi fauzan yang polos komentar ayahnya itu tentu saja ga ngaruh... Ketika menggambar juga kebanyakan bis dan pesawat, sedikit kereta. Bahkan di komputer dia punya file sendiri yang isinya daftar nama2 bis, dan akan dia tambah daftarnya ketika dia ingat atau baru menemukan nama bis lain yang belum terdaftar.

Cita-cita fauzan awalnya ingin jadi pilot, tapi ketika dia lihat di TV berita tentang Adam Air yang jatuh, dia berubah pikiran. ”Bun...aku ga mau jadi pilot ah, nanti bisa jatuh kayak pesawat adam air itu, aku mau jadi supir bis aja ya!”. Tentu saja awalnya kami kaget juga ‘duh, anak kita kok cita2nya ga keren amat ya…’ Setiap dia bicara tentang cita2nya itu biasanya kami timpali “Jadi supir bis itu ga perlu sekolah tinggi2 bang…ga perlu pintar…cita2nya yang lain aja ya..” .

Suatu ketika saya pernah Tanya “abang kalo ditanya bu guru cita2nya, jawabnya supir bis juga?”“Ngga.. Aku jawab aja jadi pilot biar bu guru seneng..padahal aku sebenernya pingin jadi supir bis..”Masya Allah..anakku jadi berbohong demi menyenangkan gurunya, juga mungkin demi menjaga imej ortunya.. ternyata komentar2 bernada keberatan dari kami soal cita2nya itu menimbulkan ide untuk berbohong. Jadi agak nyesel juga, kenapa kami selama ini begitu serius menanggapi cita2nya, padahal cita2 anak kan biasanya berubah seiring bertambahnya usia.

Kini setiap fauzan bilang soal cita2nya saya cuma senyum saja sambil berkata,”Ya, tapi tetap belajar yang baik ya..karena belajar itu wajib bagi anak sholeh. Pokoknya pesan bunda, cita-cita apa saja boleh, yang penting profesi kita itu bisa bermanfaat untuk orang lain””Oh..ya udah. Kalo gitu aku mau jadi insinyur pembuat pesawat atau pembuat bis aja deh, ”. Abang...abang...cabe deh bundanya... Bis lagi..bis lagi..